Teori Laporan Asidimetri Lengkap dengan Dapusnya Versi Blog Kancut

Teori Laporan Asidimetri Lengkap dengan Dapusnya

Halo sobat Labor, kembali lagi ni di blog kita yang gaje ini.Kali ini saya bakal membagikan Teori Laporan Asidimetri lengkap dengan Dapusnya, bagi teman - teman yang ingin menggunakannya sebagai teori laporan langsung di gas aja wkwkwk, dan bagi yang ingin membagikannya di blognya
tolong di cantumin alamat blog kita ya sobat hehehe :v. Kalo gitu langsung aja ke TKP...
 
Teori Dasar

1. Pengertian Asidimetri

Asidimetri adalah analisis volumetrik yang menggunakan larutan baku asam untuk menentukan jumlah basa yang ada. Alkalimetri adalah analisis volumetrik yang menggunakan larutan baku basa untuk menentukan jumlah asam yang ada (Daintith, 1997).

2. Karakteristik Larutan Standart

Larutan standard adalah larutan yang mengandung reagensia dengan bobot di ketahui dalam suatu volume tertentu dalam suatu larutan.

Suatu zat standar harus memenuhi syarat seperti di bawah ini:
a. zat harus mudah di peroleh, mudah di murnikan, mudah di keringkan (sebaiknya pada suhu 100-120oC ).
b. zat harus mempunyai ekivalen tinggi, sehingga sesatan penimbangan dapat di abaikan.
c.zat harus mudah larut pada kondisi-kondisi dalam mana ia di gunakan.
d. zat harus dapat di uji terhadap zat-zat pengotor dengan uji-uji kualitatif atau uji-uji lain yang kepekaannya di ketahui (jumlah total zat-zat pengotor, umumnya tak boleh melebihi 0,01-0,02%)
e. reaksi dengan larutan standar itu harus stoikiometrik dan praktis sekejap. Sesatan titrasi dapat di abaikan, atau mudah di tetapakan dengan cermat dengan eksperimen.
f. zat harus tak berubah dalam udara selama penimbangan , kondisi-kondisi ini mengisyaratkan bahwa zat tak boleh higroskopik, tak pula di oksidasi oleh udara atau di pengaruhi oeh karbondioksida. Standar ini harus di jaga agar komposisinya tak berubah selama penyimpana.
(Jr, R A Day dan underwood, A L, kimia  Analsia kuantitatif, Erlangga, Jakarta,1986)

3. Pengertian Larutan Baku Primer dan Sekunder

Terdapat dua macam larutan standar yaitu larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar dalam titrasi memegang peranan yang amat penting, hal ini disebabkan larutan ini telah diketahui konsentrasi secara pasti (artinya konsentrasi larutan standar adalah tepat dan akurat). Larutan standar merupakan istilah kimia yang menunjukkan bahwa suatu larutan telah diketahui konsentrasinya. Terdapat dua macam larutan standar yaitu larutan standar primer dan larutan standar sekunder.
Larutan standar primer adalah larutan standar yang konsentrasinya diperoleh dengan cara menimbang.

Contoh senyawa yang dapat dipakai untuk standar primer adalah:
* Arsen trioksida (As2O3) dipakai untuk membuat larutan natrium arsenit NaASO2 yang dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium periodat NaIO4, larutan iodine I2, dan cerium (IV) sulfat Ce(SO4)2.
* Asam bensoat dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium etanolat, isopropanol atau DMF.
* Kalium bromat KBrO3 untuk menstandarisasi larutan natrium tiosulfat Na2S2O3.
* Kalium hydrogen phtalat (KHP) dipakai untuk menstandarisasi larutan asam perklorat dan asam asetat.
* Natrium Karbonat dipakai untuk standarisasi larutan H2SO4, HCl dan HNO3.
* Natrium klorida (NaCl) untuk menstandarisasi larutan AgNO3
* Asam sulfanilik (4-aminobenzene sulfonic acid) dipakai untuk standarisasi larutan natrium nitrit.

As2O3, asam bensoat, KBrO3, KHP, Na2CO3, NaCl, dan asam sulfanilik diatas adalah standar primer jadi senyawa ini ditimbang dengan berat tertentu kemudian dilarutkan dalam aquades dengan volume tertentu untuk didapatkan larutan standar primer.
Larutan standar sekunder adalah larutan yang konsentrasinya diperoleh dengan cara mentitrasi dengan larutan standar primer. NaOH tidak dapat dipakai untuk standar primer disebabkan NaOH bersifat higroskopis oleh sebab itu maka NaOH harus dititrasi dahulu dengan KHP agar dapat dipakai sebagai standar primer. Begitu juga dengan H2SO4 dan HCl tidak bisa dipakai sebagai standar primer, supaya menjadi standar sekunder maka larutan ini dapat dititrasi dengan larutan standar primer NaCO3.

Syarat senyawa yang dapat dijadikan standar primer:
1. Memiliki kemurnian 100%.
2. Bersifat stabil pada suhu kamar dan stabil pada suhu pemanasan (pengeringan) disebabkan standar primer biasanya dipanaskan dahulu sebelum ditimbang.
3. Mudah didapatkan (tersedia diaman-mana).
4. Memiliki berat molekul yang tinggi (MR), hal ini untuk menghindari kesalahan relative pada saat menimbang. Menimbang dengan berat yang besar akan lebih mudah dan memiliki kesalahan yang kecil dibandingkan dengan menimbang sejumlah kecil zat tertentu.

4. Pengertian Titrasi

Mempelajari titrasi amatlah penting bagi mahasiswa yang mengambil jurusan kimia dan bidang-bidang yang berhubungan dengannya. Titrasi sampai sekarang masih banyak dipakai di laboratorium industri disebabkan teknik ini cepat dan tidak membutuhkan banyak reagen.
Titrasi merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang dipergunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu, dimana penentuannya menggunakan suatu larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.  Pengukuran volume dalam titrasi memegang peranan yang amat penting sehingga ada kalanya sampai saat ini banyak orang yang menyebut titrasi dengan
nama analisis volumetri.

Larutan yang dipergunakan untuk penentuan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya diletakkan di dalam buret dan larutan ini disebut sebagai larutan standar atau titran atau titrator, sedangkan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya diletakkan di Erlenmeyer dan larutan ini disebut sebagai analit.

Titran ditambahkan sedikit demi sedikit pada analit sampai diperoleh keadaan dimana titran bereaksi secara equivalen dengan analit, artinya semua titran habis bereaksi dengan analit keadaan ini disebut sebagai titik equivalen. Mungkin kamu bertanya apabila kita menggunakan dua buah larutan yang tidak bewarna seperti H2SO4 dan NaOH dalam titrasi, bagaimana kita bisa menentukan titik equivalent?. Titik equivalent dapat ditentukan dengan berbagai macam cara, cara yang umum adalah dengan menggunakan indicator. Indikator akan berubah warna dengan adanya penambahan sedikit mungkin titran, dengan cara ini maka kita dapat langsung menghentikan proses titrasi.

Sebagai contoh titrasi H2SO4 dengan NaOH digunakan indicator fenolpthalein (pp). Bila semua larutan H2SO4 telah habis bereaksi dengan NaOH maka adanya penambahan sedikit mungkin NaOH larutan akan berubah warna menjadi merah mudah. Bila telah terjadi hal yang demikian maka titrasi pun kita hentikan. Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan adanya berubahan warna indicator disebut sebagai titik akhit titrasi. Titrasi yang bagus memiliki titik equivalent yang berdekatan dengan titik akhir titrasi dan kalau bisa sama.

Perhitungan titrasi didasarkan pada rumus:
V.N titran = V.N analit

Dimana V adalah volume dan N adalah normalitas. Kita tidak menggunakan molaritas (M) disebabkan dalam keadaan reaksi yang telah berjalan sempurna (reagen sama-sama habis bereaksi) yang sama adalah mol-equivalen bukan mol. Mol-equivalen dihasilkan dari perkalian normalitas dengan volume. Tidak semua zat bisa ditentukan dengan cara titrasi akan tetapi kita harus memperhatikan syarat-syarat titrasi untuk mengetahui zat apa saja yang dapat ditentukan dengan metode titrasi untuk berbagai jenis titrasi yang ada. Mengenal berbagai macam peralatan yang dipergunakan dalam titrasipun sangat berguna agar kita mahir melakukan teknik titrasi.

5. Cara Melakukan Titrasi Asam Basa:

a. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret
b. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran.
c. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien
d. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissue putih di bawah wadah titrat
e. Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi!!

6. Indikator Asam Basa:

Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa lemah (senyawa organik) yang dalam larutannya warna molekul-molekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya.

Zat indikator dapat berupa asam atau basa yang larut, stabil, dan menunjukkan perubahan warna yang kuat. Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari Ph.

Larutan standar dalam titrasi memegang peranan yang amat penting, hal ini disebabkan larutan ini
telah diketahui konsentrasi secara pasti (artinya konsentrasi larutan standar adalah tepat dan akurat).

Larutan standar merupakan istilah kimia yang menunjukkan bahwa suatu larutan telah diketahui konsentrasinya.

7. Pengertian Titik Ekivalen

Ketika kamu menyelesaikan sebuah titrasi asam-basa yang sederhana, kamu menggunakan suatu indikator untuk memberitahukanmu ketika kamu memiliki perbandingan yang tepat dari asam dan basa yang dicampurkan untuk saling "menetralkan" satu sama lain. Ketika terjadi perubahan warna indikator, keadaan ini sering digambarkan sebagai titik akhir titrasi.

Pada dunia nyata, perubahan warna terjadi ketika kamu mencampurkan dua larutan secara bersamaan pada perbandingan persamaan yang tepat. Pencampuran tersebut dikenal dengan titik ekivalen.

Daftar Pustaka
Day, R.A dan Underwood, A.L. 1998. Anilisa Kimia Kuantitafif. Erlangga: Jakarta
Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analisis Dasar. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Keenan, W. Charles. 1986. Ilmu Kimia untuk Universitas. Erlangga: Jakarta
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI – Press: Jakarta
Petrucci, R.H. 1999. Kimia Dasar 3. Erlangga: Jakarta



Oke sobat mungkin hanya segitu saja teori yang bisa saya beritahukan kepada sobat, semoga teori tersebut bisa berguna dan juga mudah - mudahan dapat membuat laporan sobat tidak terkena revisi secara beruntun wkwkwk :v. Jika ada kesalahan kata saya mohon dimaafkan dan jika berkenan sobat bisa bookmark blog ini karena kita bakal update teori - teori laporan lainnya, kami juga akan menerima request walaupun rasanya agak mustahil ada yang ngerequest wkwkwk :v. Oke sampai jumpa di lain waktu ya sobat.... :)

Previous
This is the oldest page
Thanks for your comment